Back to Top

Hi, Guest!

  LOKASI :  Kabupaten Tasikmalaya

Bergabung Selama :

BAGIKAN :   

Bagikan :
  • Benih
  • MIKORIZA - Teknologi Pupuk Hayati

MIKORIZA - Teknologi Pupuk Hayati

Update Terakhir
:
12 / 12 / 2019
Min. Pembelian
:
1 Unit
Dilihat Sebanyak
:
258 kali
Harga
Rp. 90.000
Bagikan
:

Perhatian !

Perusahaan ini terdaftar sebagai Free Member. Hindari melakukan pembayaran sebelum bertemu penjual atau melihat barang secara langsung. COD (Cash On Delivery) atau bertemu langsung dengan penjual merupakan metode transaksi aman yang kami sarankan.

Detail MIKORIZA - Teknologi Pupuk Hayati

Informasi Detail kunjungi http: / / asaforestry.com atau untuk respon cepat telp/ sms 082111877799 - 081563601999 PEMANFAATAN MIKORIZA Pada ekstensifikasi lahan-lahan marginal tersebut, peningkatan produktivitas lahan dengan bantuan pemakaian pupuk buatan seringkali kurang efektif karena memerlukan biaya tinggi, pada rentang waktu tertentu tingkat produktivitas lahan akan menurun dan seringkali menyebabkan pencemaran lingkungan yang berakibat lebih jauh terjadinya degradasi kualitas lahan dan kualitas lingkungan. Sedangkan hutan yang sekarang banyak terbakar perlu penanganan lahan yang intensif untuk menumbuhkan kembali tanaman hutan dan tetap diupayakan sebagai salah satu sektor penghasil devisa yang cukup besar bagi negara. Prinsip kerja dari mikoriza ini adalah menginfeksi sistem perakaran tanaman inang, memproduksi jalinan hifa secara intensif sehingga tanaman yang mengandung mikoriza tersebut akan mampu meningkatkan kapasitas dalam penyerapan unsur hara. Tanaman yang bermikoriza tumbuh lebih baik dari tanaman tanpa bermikoriza. Penyebab utama adalah mikoriza secara efektif dapat meningkatkan penyerapan unsur hara baik unsur hara makro maupun mikro. Selain daripada itu akar yang bermikoriza dapat menyerap unsur hara dalam bentuk terikat dan yang tidak tersedia bagi tanaman ( Anas, 1997) . Manfaat-manfaat pada tanaman yang diberikan mikoriza adalah : 1. Peningkatan Ketahanan terhadap Kekeringan Tanaman yang bermikoriza lebih tahan terhadap kekeringan dari pada yang tidak bermikoriza. Rusaknya jaringan korteks akibat kekeringan dan matinya akar tidak akan permanen pengaruhnya pada akar yang bermikoriza. 2. Lebih Tahan terhadap Serangan Patogen Akar Mikoriza dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui perlindungan tanaman dari patogen akar dan unsur toksik. Dilain pihak, cendawan mikoriza ada yang dapat melepaskan antibiotik yang dapat mematikan patogen ( Anas, 1997) . 3. Produksi Hormon dan Zat Pengatur Tumbuh Telah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa cendawan mikoriza dapat menghasilkan hormon seperti, sitokinin dan giberalin. Zat pengatur tumbuh seperti vitamin juga pernah dilaporkan sebagai hasil metabolisme cendawan mikoriza ( Anas, 1997) . Cendawan mikoriza bisa membentuk hormon seperti auxin, citokinin, dan giberalin, yang berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan tanaman. 4. Manfaat Tambahan dari Mikoriza tehadap Efisiensi Pupuk Penggunaan inokulum yang tepat dapat menggantikan sebagian kebutuhan pupuk. Sebagai contoh mikoriza dapat menggantikan kira-kira 50% kebutuhan fosfor, 40% kebutuhan nitrogen, dan 25% kebutuhan kalium ( diukur pada penggunaannya untuk tanaman lamtoro) ( De la cruz, 1981 dalam Husin dan Marlis, 2000) . 5. Perbaikan Struktur Tanah. Mikoriza merupakan salah satu dari jenis jamur. Jamur merupakan suatu alat yang dapat memantapkan struktur tanah. 6. Meningkatkan Serapan Hara P Hal sangat penting, yaitu Mikoriza juga diketahui berinteraksi sinergis dengan bakteri pelarut fosfat atau bakteri pengikat N. Inokulasi bakteri pelarut fosfat ( PSB) dan mikoriza dapat meningkatkan serapan P oleh tanaman tomat ( Kim et al, 1998) BEBERAPA HASIL PENELITIAN-PENELITIAN DALAM PEMANFAATAN MIKORIZA 1. Penelitian pada JAGUNG Dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon tanaman jagung terhadap inokulasi jamur Mikoriza Vesikular Arbuskular ( Gigaspora margarita) dan sludge cair di tanah Andisol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi Gigaspora margarita memberikan hasil yang terbaik terhadap hampir semua parameter meningkatkan kandungan P dalam jaringan tanaman, efisiensi penyerapan P, mempercepat umur berbunga tanaman jagung, meningkatkan N tanah setelah percobaan, dan meningkatkan hasil tanaman jagung ( Bintoro M et al., 2000) . Menurut Wachjar et al ( 2002) , dari hasil percobaan yang dilakukan bahwa pemberian CMA berpengaruh terhadap jumlah daun, bobot kering dan serapan P pada tajuk bibit kelapa sawit, tetapi tidak terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit pada umur 20 MST. 2. Penelitian pada MANGGIS Hasil dari penggunaan CMA untuk pembibitan manggis di Sawahlunto, dapat memacu pertumbuhan bibit manggis sekitar 50% lebih cepat dibandingkan dengan tidak diinokulasi CMA. Inokulasi CMA pada tanaman dilakukan dengan cara meletakkannya ke bidang perakaran. Inokulum tersebut merupakan media pengadaan spora ( biasanya pasir atau zeolit) yang mengandung spora CMA dan potongan-potongan akar tanaman inang. 3. Penelitian pada JATI Penelitian yang dilakukan oleh Husnal et al ( 2007) , tentang peranan mikoriza pada tanaman jati, misalnya jati bukti keunggulannya dengan menggunakan pupuk hayati mikoriza. Hanya dalam usia kurang dari lima tahun, diameter batang tanaman jati bermikoriza di lahan penelitiannya seluas satu hektare, telah mencapai sekitar 10 sentimeter. Ukuran ini sama dengan tanaman jati berumur 12 tahun yang dibudidayakan tanpa menggunakan mikoriza. Indikasi tersebut membuat usia tebang tanaman jati muna maupun spesies jati lainnya dapat lebih singkat dari 40-60 tahun menjadi 15-20 tahun dengan garis tengah 30 sentimeter. 4. Penelitian pada PINUS Setelah diberikan pada bibit tanaman, cendawan akan tumbuh dan menempel pada akar tanaman. Miselianya dapat menutup permukaan akar dan tumbuh mengikuti perkembangan akar, lebih mudah menangkap air tanah dan zat-zat hara, dengan demikian tanaman tumbuh lebih bongsor. Pengaruh yang jelas terlihat karena adanya mikoriza adalah tanaman pinus. Benang-benang miselia yang menempel pada akar pinus, mampu menambah daya serap akar terhadap hara fosfor ( P) , sampai 230% , Kalium ( K) bertambah 86% , dan Nitrogen ( N) 75% . Dengan adanya hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi pemupukan. 5. Penelitian pada SENGON Pupuk hayati mikoriza produksi BPPT ini digunakan dalam memproduksi 20.000 tanaman kehutanan sengon ( Paraserianthe falcataria) yang ditanam di lahan marginal di propinsi Lampung. Pupuk mikoriza juga digunakan untuk penanaman tanaman hijauan makanan ternak gamal ( Gliricidia maculata) pada lahan kering di Kabupaten Karangasem bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Pemda Karangasem, Bali. Dengan penggunaan mikoriza ternyata pertumbuhan sengon dan gamal pada lahan kering dan kurang subur meningkat dibanding dengan tanaman dengan pupuk kandang atau kontrol ( tanpa pemupukan) . Simbiosis jamur dengan tanaman gamal ternyata memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan gamal, seperti terlihat pada gambar 2 dan 3. TEKNIK PENGGUNAAN PUPUK HAYATI MIKORIZA Pupuk mikoriza Technofert 2001 berupa spora mikoriza dan potongan akar yang terinfeksi jamur yang dicampur dengan zeolith sebagai media. Penggunaan pupuk ini efektif digunakan pada saat tanaman masih dipersemaian ( tanaman muda) yang akarnya belum mengalami penebalan. Hal tersebut memberikan peluang lebih besar untuk mikoriza menginfeksi akar tanaman. Pemberian pupuk diberikan dengan cara menaburkan pupuk pada lubang sebelum penanaman, menempelkan pupuk/ akar terinfeksi pada akar tanaman muda atau mencampur mikoriza pada tanah untuk pembibitan tanaman. Ketersediaan PUPUK HAYATI MIKORIZA: 1. Order 1-5 kg = Rp. 99.000/ kg 2. Order 5-50 kg = Rp. 90.000/ kg 3. Order 51-100 kg = Rp. 85.000/ kg 4. Order 101-200 kg = Rp. 80.000/ kg 5. Order 201-500 kg = call for price 6. Order 501-1000 kg = call for price 7. Order > 1000 kg = call for price
Tampilkan Lebih Banyak