Back to Top

Hi, Guest!

  LOKASI :  Kabupaten Tasikmalaya

Bergabung Selama :

BAGIKAN :   

Bagikan :
  • Part 1: Timber Estate
Produk atau jasa ini sudah tidak dijual, silakan hubungi perusahaan bersangkutan untuk keterangan lebih lanjut.

Part 1: Timber Estate

Update Terakhir
:
01 / 12 / 2019
Min. Pembelian
:
1 Unit
Harga
CALL
Bagikan
:

Perhatian !

Perusahaan ini terdaftar sebagai Free Member. Hindari melakukan pembayaran sebelum bertemu penjual atau melihat barang secara langsung. COD (Cash On Delivery) atau bertemu langsung dengan penjual merupakan metode transaksi aman yang kami sarankan.

Detail Part 1: Timber Estate

Sebuah rilis yang dikeluarkan oleh Food and Agricultural Organization ( FAO) menyatakan, bahwa dalam setiap hitungan satu detik, hutan alam tropis hilang setara dengan luas satu lapangan bola. FAO juga mengestimasikan bahwa sekitar 13 juta hektar hutan alam di seluruh dunia hilang setiap tahun disebabkan deforestasi yang terus terjadi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kayu tersebut. Sebuah hasil penelitian melansir bahwa di 5 ( lima) Kabupaten di Jawa Barat - Indonesia, Industri perkayuan yang ada hanya mampu memenuhi 15, 60% kapasitas produksinya, dikarenakan kekurangan bahan baku. Solusi terbaik adalah dengan menyediakan kebutuhan akan bahan baku kayu yang bersumber dari sebuah sistem pengelolaan yang berkelanjutan seperti Hutan Tanaman Industri dan Hutan Perkebunan. TIMBER ESTATE Hutan Perkebunan adalah potensi bisnis yang luar biasa. Namun tidak setiap orang merasa yakin memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pengusaha dibidang hutan dan perkebunan. Salah satu alasannya adalah keterbatasan lahan baik sisi kepemilikan maupun ketersediaannya. Di Timber Estate kami mengajak Anda mendobrak kesenjangan tersebut. Anda tidak perlu memiliki lahan puluhan atau ratusan hektar hanya untuk menjadi seorang pengusaha bidang kehutanan dan perkebunan. Disini setiap orang dapat memiliki hutan perkebunan dengan kualitas terbaik dan menghasilkan untung yang luar biasa. APA KELEBIHAN TIMBER ESTATE Disaat Anda menyetujui untuk menjadi pemiliknya, hutan perkebunan yang Anda pilih segera kami tanami dan dikelola dibawah pengawasan langsung Para Ahli Kehutanan serta profesional yang berpengalaman, secara berkala melakukan pelaporan secara detail tentang kondisi pohon di hutan perkebunan, dan memberikan rekomendasi secara tepat sebagai bahan pertimbangan bagi Anda selaku pemiliknya HUTAN PERKEBUNAN EKSKLUSIF Tidak hanya tanam dan panen. Sangat berbeda dengan sudut pandang masyarakat pada umumnya. Hutan perkebunan ini kami pandang sebagai aset kekayaan yang tidak dapat diperoleh dengan mudah, sangat diperlukan penanganan yang profesional sejak penanaman, perawatannya, pengawasan hingga memasuki masa penebangan. º Dikelola secara super intensif oleh para Ahli dan Profesional di bidang Kehutanan º Tidak perlu memiliki lahan º Tidak perlu memiliki keahlian yang kompeten di bidang kehutanan º Dapat Anda lakukan tanpa menyita waktu dan kesibukan Anda yang utama º Memiliki hak penuh dan keputusan prinsipal selaku pemilik hutan perkebunan º Tree by tree management & GIS, sebagai platform report APA SAJA BIAYA YANG SUDAH TERMASUK DALAM BIAYA KEPEMILIKANNYA? º Hak penggunaan lahan selama daur hutan perkebunan Anda. º Pembukaan dan persiapan lahan Hutan perkebunan º Bibit dan Perlakukan Penanaman º Perawatan berkala, termasuk pemupukan intensif º Konservasi areal kawasan Hutan Perkebunan º Biaya asistensi Peneliti dan Tenaga Ahli dari Departemen Kehutanan FASILITAS KEPEMILIKAN HUTAN PERKEBUNAN TIMBER ESTATE º Sertifikat kepemilikan hutan perkebunan º Akta Perjanjian Notaris º Asuransi Perlindungan Hutan Perkebunan º Report Berkala – Laporan Catur Wulan º Tree by Tree Management Report, setiap 6 ( enam) bulan º Biaya kunjungan ditanggung untuk 2 ( dua) orang sebanyak 3 ( tiga) kali kunjungan º Secondary Market º Fasilitas Asuransi Jiwa RESIKO HUTAN PERKEBUNAN º Climate Risk Dua hal utama Hutan Perkebunan yaitu pertumbuhan dan kualitas hutan maupun kayu yang dihasilkan menjadi subjek utama yang sangat dipengaruhi oleh faktor iklim. - Antisipasi : Mulsa Vertical, Teraserring, Irrigations Control, Wind Break, Technological Input for Climate Manipulating, Research & Development ( Balai Penelitian Kehutanan Dep. Kehutanan) º Pest And Disease Berkaitan erat dengan isu iklim, untuk itu kami menerapkan pemilihan lokasi dan iklim dengan pola penanganan silvikultur yang sangat ketat. - Antisipasi : Silvikultur Super Intensif, Research & Development( Balai Penelitian Kehutanan Dep. Kehutanan) º Fire Kasus kebakaran lahan hutan dan perkebunan menjadi isu yang sangat diwaspadai, karena dapat memusnahkan lahan hutan dalam skalakerusakan yang sangat besar. - Antisipasi : Fire Break º Kejahatan Penjarahan dan Pencurian Kayu? Di banyak kawasan hutan dan perkebunan, faktor kejahatan dan pencurian menjadi masalah yang sulit untuk ditangani dengan tuntas. Secara tidak langsung hal ini menyebabkan berkurangnya produktivitas hasil hutan. - Antisipasi : Corporate Social Responsibility, Community Development APA YANG ASA FORESTRY LAKUKAN, AGAR HUTAN PERKEBUNAN SAYA AMAN? º Market Guarantee Untuk menjamin kepastian pasar dari hasil hutan perkebunan Anda, ASA Forestry pada tahun ke-3 usia tegakan di hutan Anda telah tercapai, akan melakukan pengikatan pasar dengan pihak manufaktur industri perkayuan yang dituangkan menjadi sebuah MoU kerjasama pemanfaatan hasil hutan. º Buy Back Guarantee Khusus untuk mengatasi permasalahan tertentu yang memaksa untuk Anda selaku pemiliknya mencairkan capital dari aset hutan perkebunan yang Anda miliki, ASA Forestry mempersiapkan mekanisme Buy Back Guarantee terhadap unit hutan perkebunan Anda. º Buffer Zone Beberapa kemungkinan resiko mungkin menjadi sebuah pertimbangan yang sangat diperhitungkan oleh Anda selaku pemilik hutan perkebunan. Misalnya, gangguan hama penyakit dan kebakaran yang seyogyanya merupakan sebuah kejadian Force Meajure.ASA Forestry mempersiapkan Buffer Zone yang bisa berfungsi sebagai backup / cadangan dari asetriil hutan perkebunan Anda. º Asuransi Jiwa Kami tidak hanya memperhatikan pertumbuhan tanaman di hutan perkebunan Anda, bagi kami Anda adalah yang utama. ASA Forestry memberikan perlindungan Asuransi jiwa bagi setiap pemilik hutan perkebunanyang secara otomatis teregistrasi pada saat Anda bergabung bersama ASA Forestry. PILIHAN JENIS TANAMAN HUTAN PERKEBUNAN JABON, daur 6 tahun, 1.500pohon ( 1 hektar) senilai Rp. 80jt, potensi keuntungan Rp. 217.000.000 hingga lebih dari Rp. 364.000.000 ( hitungan detail keuntungan dapat diperoleh di halaman tersendiri, atau di brosur cetak) Deskripsi Umum Tinggi pohon dapat mencapai lebih dari 45 m dengan panjang batang bebas cabang sampai 30 m, diameter sampai 160 cm di habitat aslinya. Batang lurus dan silindris, bertajuk tinggi dengan cabang mendatar, kulit luar berwarna kelabu-coklat sampai coklat, sedikit beralur dangkal. Kemampuan tumbuhnya sempurna, dengan pertumbuhan tinggi 3 m/ tahun dan penambahan batang 7 cm/ tahun. Pohon Jabon sesuai digunakan buat bahan plywood karena kelebihannya berserat halus dapat dipakai sebagai muka dan belakang ( face) dari kayu lapis yang selama ini mengandalkan Meranti dari kayu hutan alam. Model Hutan Perkebunan JABON Jarak Tanam : 3 x 2 m ( 1 ha = 1.500 pohon) Daur Hutan : 6 tahun Pola Penjarangan: Tahun ke 3, 5 sebanyak 50% Penebangan Akhir Daur : Tahun ke 6 sebanyak 50% Fasilitas Unit Hutan Perkebunan : Hak pemanfaatan lahan selama 6 tahun Jalan Inspeksi Bunker Pupuk Mulsa Vertical Lahan Kosong 100 m2 ( dapat digunakan utk kegiatan personal, misal : villa, kebun, dll) SENGON SOLOMON, daur 6 tahun, 1.500pohon ( 1 hektar) senilai Rp. 80jt, potensi keuntungan Rp. 194.000.000 hingga lebih dari Rp. 329.000.000 ( hitungan detail keuntungan dapat diperoleh di halaman tersendiri, atau di brosur cetak) Deskripsi Umum Tinggi dapat mencapai 40 m, tinggi batang bebas cabang mencapai 20 m. Tidak berbanir, kulit licin, berwarna kelabu muda, bulat agak lurus. Di habitat aslinya diameter pohon dewasa dapat mencapai 100 cm atau lebih. Pada umumnya di penanaman yang dilakukan masyarakat, diameter batang setinggi dada pada usia 5-6 tahun mencapai 25-40 cm, perbedaan tersebut disebabkan oleh cara pemeliharaan dan bonita serta kesesuaian tempat tumbuhnya. Tanaman sengon dapat ditanam pada tapak yang tidak subur tanpa dipupuk. Tidak tumbuh subur pada lahan berdrainase jelek. Asosiasi Panel Kayu Indonesia ( APKINDO) mendorong pelaku industri kayu lapis ( plywood) di Tanah Air untuk melakukan diversifikasi bahan baku, dari kayu hutan alam menjadi kayu hutan rakyat. Diversifikasi tersebut perlu dilakukan mengingat kecenderungan produksi kayu hutan alam yang diolah untuk plywood yang cenderung turun dalam beberapa tahun terakhir, bahkan penurunan diperkirakan tetap bertahan pada tahun 2010 ini. Faktor pendorong peningkatan penggunaan kayu sengon di industri plywood di dalam negeri, selain produksi kayu hutan alam yang mengalami penurunan, juga karena disebabkan harga kayu alam yang jauh lebih mahal sehingga produsen plywood lebih memilih kayu sengon sebagai bahan baku produksinya. Model Hutan Perkebunan SENGON Jarak Tanam : 3 x 2 m ( 1 ha = 1.500 pohon) Daur Hutan : 6 tahun Pola Penjarangan: Tahun ke 3, 5 sebanyak 50% Penebangan Akhir Daur : Tahun ke 6 sebanyak 50% Fasilitas Unit Hutan Perkebunan SENGON: Hak pemanfaatan lahan selama 6 tahun Jalan Inspeksi Bunker Pupuk Mulsa Vertical Lahan Kosong 100 m2 ( dapat digunakan utk kegiatan personal, misal : villa, kebun, dll) JATI TETRA, daur 17 tahun, 2.000 pohon ( 1 hektar) senilai Rp. 250jt, potensi keuntungan Rp. 2.300.000.000 hingga lebih dari Rp. 3.400.000.000 ( hitungan detail keuntungan dapat diperoleh di halaman tersendiri, atau di brosur cetak) Deskripsi Umum Di Indonesia, jati bukan tanaman asli, tetapi sudah tumbuh sejak beberapa abad lalu di P. Kangean, Muna, Sumbawa dan Jawa. Saat ini setiap orang sudah sangat mengenal jati dengan segala kelebihan yang dimilikinya. Terkenal karena kekuatan, keawetan dan keindahan kayunya yang luar biasa, sehingga layak dengan nilai jualnya yang sangat tinggi. Jati selalu menjadi pilihan utama sebagai bahan baku utama di dunia perkayuan. Seiring meningkatnya kebutuhan kayu dan terus berkurangnya pasokan kayu, khususnya Jati, maka hal ini menyebabkan harga jati dipasaran terus meningkat.Berdasarkan data yang terkumpul, kebutuhan bahan baku kayu Jati dalam negeri saja mencapai 2, 5 juta m3/ tahun, sedangkan kemampuan pasokan hanya mencapai 0, 75 juta m3/ tahun, atau hanya terpenuhi sebanyak 30% saja dari kebutuhan yang diminta. Hal yang sangat wajar, karena berdasarkan sebuah penelitian tentang luas sebaran jati di P. Jawa, dari total luas potensi pengembangan, lahan hutan jati hanya mengisi 1.069.712 hektar saja atau setara dengan 8, 09% ( Sumber: Asosiasi Meubel Indonesia) Model Hutan Perkebunan JATI Jarak Tanam : 3 x 2 m ( 1 ha = 2.000 pohon) Daur Hutan : 17 tahun Pola Penjarangan: Tahun ke 7 sebanyak 25% dan Tahun ke 10 sebanyak 25% Penebangan Akhir Daur : Tahun ke 17 sebanyak 50%
Tampilkan Lebih Banyak